Pokok isi kandungan yang terdapat dalam Surah Al Lail :
- Usaha manusia yang berlainan, karena itu balasannya berlainan juga.
- Orang yang suka membenarkan adanya pahala yang baik maka Allah akan memudahkannya melakukan kebaikan yang membawa kebahagiaan akhirat dan sebaliknya.
- Orang yang bakhil merasa dirinya serba cukup dan mendustakan terhadap adanya pahala yang baik'
Teks bacaan lafadz Surah Al Lail Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :
(Malam)
Surat Ke 92 : 21 Ayat
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
1. "Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),"
2. "dan siang apabila terang benderang,"
3. "dan penciptaan laki-laki dan perempuan,"
4. "sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda."
5. "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,"[*]
6. "dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga),"
7. "maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah."
8. "Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup [1580],"
9. "serta mendustakan pahala terbaik,"
10. "maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar."
11. "Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa."
12. "Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk,"
13. "dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia."
14. "Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala."
15. " Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,"
16. "yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)."
17. "Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,"[**]
18. "yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,"
19. "padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,"[***]
20. "tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi."
21. "Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan."
Penjelasan :
[1580]. Yang dimaksud dengan merasa dirinya cukup ialah tidak memerlukan lagi pertolongan Allah dan tidak bertakwa kepada-Nya.
Asbabun Nuzul
[*]. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa seorang pemilik pohon kurma mempunyai pohon yang mayangnya menjulur ke rumah tetangganya seorang fakir yang banyak anaknya. Tiap kali pemilik kurma itu memetik buahnya ia memetiknya dari rumah tetangganya, dan apabila ada kurma jatuh dan dipungut oleh anak-anak itu, ia segera turun dan merampasnya dari tangan anak-anak itu, bahkan yang sudah masuk ke mulut anak-anak itupun dipaksa dikeluarkannya.
Orang fakir itu mengadukan hal itu kepada Nabi saw. dan beliau berjanji akan menyelesaikannya. Kemudian Rasulullah saw. bertemu dengan pemilik kurma itu dan bersabda: "Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Anu, dan bagianmu sebagai gantinya pohon kurma di surga." Pemilik pohon kurma itu berkata: "Hanya sekian tawaran tuan?" Aku mempunyai banyak pohon kurma dan pohon kurma yang diminta itu paling baik buahnya." Pemilik pohon kurma itu pergi. Pembicaraan dengan Nabi saw. itu terdengar oleh seorang Dermawan yang langsung menghadap kepada Rasulullah saw. dan berkata: "Apakah tawaran tuan itu berlaku juga bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadai milikku?" Rasulullah menjawab: "Ya." Maka pergilah orang itu menemui pemilik pohon kurma itu. Pemilik pohon kurma itu berkata: "Apakah engkau tahu bahwa Muhammad saw. menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Dan bahwa aku telah mencatat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal aku banyak mempunyai pohon kurma, dan tidak ada satupun pohon yang selebat itu." Maka berkata orang dermawan itu: "Apakah kau mau menjualnya." Ia menjawab: "Tidak, kecuali apabila ada orang yang sanggup memnuhi keinginanku, akan tetapi pasti tidak akan ada yang sanggup." Dermawan itu berkata lagi: "Berapa yang engkau inginkan?" Ia berkata: "Aku inginkan empat puluh pohon kurma." Ia pun terdiam kemudian berkata lagi: "Engkau minta yang bukan-bukan, baik aku berikan empat puluh pohon kurma kepadamu, dan aku minta saksi jika engkau benar mau menukarnya." Ia memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan penukaran itu.
Dermawan itu pun menghadap kepada Rasulullah saw. dan berkata: "Ya Rasulullah! Pohon kurma itu telah menjadi milikku dan akan aku serahkan kepada tuan." Maka berangkatlah Rasulullah saw. kepada pemilik yang fakir itu dan bersabda: "Ambillah pohon kurma ini untukmu dan keluargamu." Maka turunlah ayat ini (Q.S.92:1-akhir surat) yang membedakan kedudukan dan akibat orang yang bakhil dengan orang dermawan.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dan yang lainnya dari al-Hakam bin Abban dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
[**]. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Abu Quhafah (ayah Abu Bakar) berkata kepda Abu Bakar: "Aku melihat engkau memerdekakan hamba-hamba yang lemah. Sekiranya engkau memerdekakan hamba-hamba yang kuat, pasti mereka akan membelamu dan mempertahankanmu, hai anakku." Abu Bakar menjawab: "Wahai Bapakku, aku mengharap apa yang ada di sisi Allah." Maka turunlah ayat-ayat yang berkenaan dengan Abu Bakar ini (Q.S.92:5-21)
(Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Amir bin Abdllah bin Zubair yang bersumber dari bapaknya bernama Zubair.)
[***]. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Abu Bakar telah memerdekakan tujuh orang hamba yang disiksa oleh pemiliknya karena hamba-hamba itu beriman kepada Allah. Ayat ini (Q.S.92:17-21) turun berkenaan dengan peristiwa itu sebagai janji Allah kepada hamba-hamba-Nya yang dermawan menafkahkan hartanya di jalan Allah.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Urwah.
Dalam Surah Al lail diterangkan bahwa amalan-amalan yang dikerjakan dengan tulus dan ikhlas dengan tujuan mencari keridhaan Allah itu yang membawa kebahagiaan nanti di akhirat.
Selanjutnya : Surah Asy Syams
Kemenag