Surah At Tahrim Arab, Latin dan Terjemahannya - Surah At Tahrim termasuk kedalam golongan surat-surat Madaniyyah dan merupakan surat ke 66 dari Al Quran yang terdiri atas 12 ayat. Surah ini diturunkan sesudah Surah Al Hujuraat dan dinamai dengan
At Tahrim (mengharamkan) yang diambil dari ayat pertama surat ini dari kata dasar
Tuharrim.
Pokok isi kandungan dalam Surat At Tahrim diataranya ialah tentang keimanan, hukum-hukum dan lainnya seperti iman dan perbuatan baik maupun buruk seorang manusia tidak tergantung pada iman dan perbuatan orang lain bahkan sekalipun antara suami isteri, seperti misalnya isteri Nabi Luth a.s., isteri Nabi Nuh a.s., isteri Fir'aun, dan Maryam. Teks bacaan lafadz
Surah At Tahrim Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :
Surah At Tahrim
(Mengharamkan)
Juz 28
Surat Ke 66 : 12 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكَۖ تَبۡتَغِي مَرۡضَاتَ أَزۡوَٰجِكَۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Yaa ayyuhaannabiyyu lima tuharrimu maa ahallallahu laka tabtaghii mardhaata azwaajika wallahu ghafuurun rahiim(un)
1. "Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [1485],"
قَدۡ فَرَضَ ٱللَّهُ لَكُمۡ تَحِلَّةَ أَيۡمَٰنِكُمۡۚ وَٱللَّهُ مَوۡلَىٰكُمۡۖ وَهُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ
Qad faradhallahu lakum tahillata aimaanikum wallahu maulaakum wahuwal 'aliimul hakiim(u)
2. "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu [1486] dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
وَإِذۡ أَسَرَّ ٱلنَّبِيُّ إِلَىٰ بَعۡضِ أَزۡوَٰجِهِۦ حَدِيثٗا فَلَمَّا نَبَّأَتۡ بِهِۦ وَأَظۡهَرَهُ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ عَرَّفَ بَعۡضَهُۥ وَأَعۡرَضَ عَنۢ بَعۡضٖۖ فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِۦ قَالَتۡ مَنۡ أَنۢبَأَكَ هَٰذَاۖ قَالَ نَبَّأَنِيَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡخَبِيرُ
Wa idz asarrannabii-yu ilaa ba'dhi azwaajihi hadiitsan falammaa nabbaat bihi wa-azhharahullahu 'alaihi 'arrafa ba'dhahu wa-a'radha 'an ba'dhin falammaa nabbaahaa bihi qaalat man anbaaka hadzaa qaala nabbaaniyal 'aliimul khabiir(u)
3. Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
إِن تَتُوبَآ إِلَى ٱللَّهِ فَقَدۡ صَغَتۡ قُلُوبُكُمَاۖ وَإِن تَظَٰهَرَا عَلَيۡهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ مَوۡلَىٰهُ وَجِبۡرِيلُ وَصَٰلِحُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَۖ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بَعۡدَ ذَٰلِكَ ظَهِيرٌ
In tatuubaa ilallahi faqad shaghat quluubukumaa wa in tazhaaharaa 'alaihi fa-innallaha huwa maulaahu wajibriilu washaalihul mu'miniina wal malaa-ikatu ba'da dzalika zhahiir(un)
4. "Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula."
ٍعَسَىٰ رَبُّهُۥٓ إِن طَلَّقَكُنَّ أَن يُبۡدِلَهُۥٓ أَزۡوَٰجًا خَيۡرٗا مِّنكُنَّ مُسۡلِمَٰتٍ مُّؤۡمِنَٰتٖ قَٰنِتَٰتٍ تَٰٓئِبَٰتٍ عَٰبِدَٰتٍ سَٰٓئِحَٰتٍ ثَيِّبَٰتٍ وَأَبۡكَارٗا
'Asaa rabbuhuu in thallaqakunna an yubdilahuu azwaajan khairan minkunna muslimaatin mu'minaatin qaanitaatin taa-ibaatin 'aabidaatin saa-ihaatin tsai-yibaatin wa-abkaaraa(n)
5. "Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu quu anfusakum wa ahliikum naaran waquuduhaannaasu wal hijaaratu 'alaihaa malaa-ikatun ghilaazhun syidaadun laa ya'shuunallaha maa amarahum wayaf'aluuna maa yu'maruun(a)
6. "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَا تَعۡتَذِرُواْ ٱلۡيَوۡمَۖ إِنَّمَا تُجۡزَوۡنَ مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
Yaa ayyuhaal-ladziina kafaruu laa ta'tadziruul yauma innamaa tujzauna maa kuntum ta'maluun(a)
7. "Hai orang-orang kafir, janganlah kamu mengemukakan uzur pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang kamu kerjakan."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةٗ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَئَِّاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَكُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِي ٱللَّهُ ٱلنَّبِيَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥۖ نُورُهُمۡ يَسۡعَىٰ بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَبِأَيۡمَٰنِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَآۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu tuubuu ilallahi taubatan nashuuhan 'asa rabbukum an yukaffira 'ankum sai-yi-aatikum wayudkhilakum jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru yauma laa yukhziillahunnabii-ya waal-ladziina aamanuu ma'ahu nuuruhum yas'a baina aidiihim wabiaimaanihim yaquuluuna rabbanaa atmim lanaa nuuranaa waaghfir lanaa innaka 'alaa kulli syai-in qadiir(un)
8. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ جَٰهِدِ ٱلۡكُفَّارَ وَٱلۡمُنَٰفِقِينَ وَٱغۡلُظۡ عَلَيۡهِمۡۚ وَمَأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ
Yaa ayyuhaannabiyyu jaahidil kuffaara wal munaafiqiina waaghluzh 'alaihim wama'waahum jahannamu wabi`sal mashiir(u)
9. "Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali."
ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱمۡرَأَتَ نُوحٖ وَٱمۡرَأَتَ لُوطٖۖ كَانَتَا تَحۡتَ عَبۡدَيۡنِ مِنۡ عِبَادِنَا صَٰلِحَيۡنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمۡ يُغۡنِيَا عَنۡهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيۡٔٗا وَقِيلَ ٱدۡخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ
Dharaballahu matsalaa lil-ladziina kafaruu imraata nuuhin waamraata luuthin kaanataa tahta 'abdaini min 'ibaadinaa shaalihaini fakhaanataahumaa falam yughniyaa 'anhumaa minallahi syai-an waqiilaad-khulaannaara ma'addaakhiliin(a)
10. Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat [1487] kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)."
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱمۡرَأَتَ فِرۡعَوۡنَ إِذۡ قَالَتۡ رَبِّ ٱبۡنِ لِي عِندَكَ بَيۡتٗا فِي ٱلۡجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِن فِرۡعَوۡنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِي مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Wadharaballahu matsalaa lil-ladziina aamanuu imraata fir'auna idz qaalat rabbiibni lii 'indaka baitan fiil jannati wanajjinii min fir'auna wa'amalihii wanajjinii minal qaumizh-zhaalimiin(a)
11. Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu [1488] dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim."
وَمَرۡيَمَ ٱبۡنَتَ عِمۡرَٰنَ ٱلَّتِيٓ أَحۡصَنَتۡ فَرۡجَهَا فَنَفَخۡنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتۡ بِكَلِمَٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِۦ وَكَانَتۡ مِنَ ٱلۡقَٰنِتِينَ
Wa maryamaabnata 'imraanallatii ahshanat farjahaa fanafakhnaa fiihi min ruuhinaa washaddaqat bikalimaati rabbihaa wakutubihii wakaanat minal qaanitiin(a)
12. "dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat."
Penjelasan :
[1485]. Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw pernah mengharamkan dirinya minum madu untuk menyenangkan hati isteri-isterinya. Maka turunlah ayat teguran ini kepada Nabi.
[1486]. Apabila seseorang bersumpah mengharamkan yang halal maka wajiblah atasnya membebaskan diri dari sumpahnya itu dengan membayar kaffarat, seperti tersebut dalam surat Al Maaidah ayat 89.
[1487]. Maksudnya: nabi-nabi sekalipun tidak dapat membela isteri-isterinya atas azab Allah apabila mereka menentang agama.
[1488]. Maksudnya: sebaliknya sekalipun isteri seorang kafir apabila menganut ajaran Allah, ia akan dimasukkan Allah ke dalam jannah.
Pada Surah At Tahrim diterangkan tentang hubungan Rasulullah s.a.w. dengan isteri-isterinya, dan diikuti dengan kaharusan bagi orang mukmin untuk bertaubat, serta ditutup dengan beberapa coctoh wanita-wanita yang baik dan yang buruk.
Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI