Al-Qur'an Surah | Surat An Naba Arab, Latin dan Artinya (Terjemahan bahasa Indonesia). Surat An Naba termasuk kedalam golongan surat-surat Makiyyah dan merupakan surat ke 78 dari Al Quran yang terdiri atas 40 Ayat. Surah ini diturunkan sesudah Surah Al Ma'aarij dan dinamai dengan An Naba` (Berita Besar) dan Amma yatasaa aluun, namun lebih dikenal dengan surat An Naba.
Arab | النبأ |
---|---|
Latin | An-Naba' |
Artinya | Berita Besar |
Jumlah ayat | 40 |
Surat ke | 78 |
Juz ke | 30 |
Golongan Surat | Makiyyah |
Pokok isi yang terkandung dalam Surah An Naba diantaranya :
- 1. Pengingkaran orang musyrik tentang adanya hari berbangkit dan ancaman Allah s.w.t. terhadap sikap mereka tersebut.
- 2. Bukti hari berbangkit dengan diperlihatkan kekuasaan Allah di alam semesta ini.
- 3. Kejadian yang terjadi pada hari berbangkit.
- 4. Azab yang diterima orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah
- 5. Penyesalan orang kafir dihari kiamat.
Teks bacaan lafadz Surah An Naba Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :
An-Naba'
(النبأ)Berita Besar
Surat ke: 78
Jumlah Ayat: 40
- عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ 'amma yatasā`alụnTentang apakah mereka saling bertanya-tanya? 📗
- عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ 'anin-naba`il-'aẓīmTentang berita yang besar (hari kebangkitan)[1544], 📗
- الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَۗ allażī hum fīhi mukhtalifụnyang dalam hal itu mereka berselisih.
- كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَۙ kallā saya'lamụnTidak![1545] Kelak mereka akan mengetahui,
- ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَṡumma kallā saya'lamụnsekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui.
- اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙa lam naj'alil-arḍa mihādāBukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan,
- وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖwal-jibāla autādādan gunung-gunung sebagai pasak?
- وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙ wa khalaqnākum azwājāDan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan,
- وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ wa ja'alnā naumakum subātādan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat,
- وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙ wa ja'alnal-laila libāsādan Kami menjadikan malam sebagai pakaian[1546],
- وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚwa ja'alnan-nahāra ma'āsyādan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan,
- وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًاۙ wa banainā fauqakum sab'an syidādādan Kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh,
- وَّجَعَلْنَا سِرَاجًا وَّهَّاجًاۖwa ja'alnā sirājaw wahhājādan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari),
- وَّاَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَاۤءً ثَجَّاجًاۙwa anzalnā minal-mu'ṣirāti mā`an ṡajjājādan Kami turunkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya,
- لِّنُخْرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًاۙlinukhrija bihī ḥabbaw wa nabātāuntuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman,
- وَّجَنّٰتٍ اَلْفَافًاۗwa jannātin alfāfādan kebun-kebun yang rindang.
- اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقَاتًاۙinna yaumal-faṣli kāna mīqātāSungguh, hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan,
- يَّوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ اَفْوَاجًاۙyauma yunfakhu fiṣ-ṣụri fa ta`tụna afwājā(yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong-bondong,
- وَّفُتِحَتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ اَبْوَابًاۙwa futiḥatis-samā`u fa kānat abwābādan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu,
- وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًاۗwa suyyiratil-jibālu fa kānat sarābādan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana.
- اِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًاۙinna jahannama kānat mirṣādāSungguh, (neraka) Jahanam itu (sebagai) tempat mengintai (bagi penjaga yang mengawasi isi neraka)[1547],
- لِّلطّٰغِيْنَ مَاٰبًاۙliṭ-ṭāgīna ma`ābāmenjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas.
- لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ اَحْقَابًاۚlābiṡīna fīhā aḥqābāMereka tinggal di sana dalam masa yang lama,
- لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَّلَا شَرَابًاۙlā yażụqụna fīhā bardaw wa lā syarābāmereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman,
- اِلَّا حَمِيْمًا وَّغَسَّاقًاۙillā ḥamīmaw wa gassāqāselain air yang mendidih dan nanah,
- جَزَاۤءً وِّفَاقًاۗjazā`aw wifāqāsebagai pembalasan yang setimpal.
- اِنَّهُمْ كَانُوْا لَا يَرْجُوْنَ حِسَابًاۙinnahum kānụ lā yarjụna ḥisābāSesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan.
- وَّكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا كِذَّابًاۗwa każżabụ bi`āyātinā kiżżābāDan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami.
- وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًاۙwa kulla syai`in aḥṣaināhu kitābāDan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu Kitab (buku catatan amalan manusia)[1548].
- فَذُوْقُوْا فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ اِلَّا عَذَابًاfa żụqụ fa lan nazīdakum illā 'ażābāMaka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab.
- اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙinna lil-muttaqīna mafāzāSungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,
- حَدَاۤىِٕقَ وَاَعْنَابًاۙḥadā`iqa wa a'nābā(yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
- وَّكَوَاعِبَ اَتْرَابًاۙwa kawā'iba atrābādan gadis-gadis montok yang sebaya,
- وَّكَأْسًا دِهَاقًاۗwa ka`san dihāqādan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
- لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًاlā yasma'ụna fīhā lagwaw wa lā kiżżābāDi sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun (perkataan) dusta.
- جَزَاۤءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَاۤءً حِسَابًاۙjazā`am mir rabbika 'aṭā`an ḥisābāSebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu,
- رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًاۚ rabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumar-raḥmāni lā yamlikụna min-hu khiṭābāTuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia.
- يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًاyauma yaqụmur-rụḥu wal-malā`ikatu ṣaffal lā yatakallamụna illā man ażina lahur-raḥmānu wa qāla ṣawābāPada hari, ketika ruh[1549] dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar.
- ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًاżālikal-yaumul-ḥaqq, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī ma`ābāItulah hari yang pasti terjadi. Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.
- اِنَّآ اَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا ەۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًاinnā anżarnākum 'ażābang qarībay yauma yanẓurul-mar`u mā qaddamat yadāhu wa yaqụlul-kāfiru yā laitanī kuntu turābāSesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.”
Penjelasan
[1544]. Yang dimaksud dengan berita yang besar ialah berita tentang hari berbangkit.
Ayat 4
[1545]. Ini adalah sanggahan terhadap pendapat orang-orang kafir Mekah yang mengingkari hari berbangkit dan hari kiamat.
Ayat 10
[1546]. Malam itu disebut sebagai pakaian karena malam itu gelap menutupi jagat sebagai pakaian menutupi tubuh manusia.
Ayat 21
[1547]. Maksudnya: di neraka Jahannam ada suatu tempat yang dari tempat itu para penjaga neraka mengintai dan mengawasi isi neraka.
Ayat 29
[1548]. Yang dimaksud dengan kitab di sini adalah buku catatan amalan manusia.
Ayat 38[1549]. Para ahli tafsir mempunyai pendapat yang berlainan tentang maksud ruh dalam ayat ini. Ada yang mengatakan Jibril, ada yang mengatakan tentara Allah, ada pula yang mengatakan ruh manusia.
Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Muhammad saw. diutus sebagai rasul mereka bertanya tentang berita yang dibawa rasul (Qiamah). Ayat ini S.78:1,2) turun berkenaan dengan peristiwa itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Hatim yang bersumber dari al-Hasan.)